Copyright © Volunteer
Design by Dzignine
Saturday, April 27, 2013

Ini CINTA bukan CINdua TApai


Malam hari, ketika mencium aroma kamar yang masih sama, sembari mereguk segelas capuccino hangat, dibawah langit yang gerimis. menebar riuh, beradu riang, dan menganggap semuanya akan baik-baik saja... bisa sedikit melupakan galau dan dilema nya skripsi.

Aku bahagia, tapi bukan karena judul skripsi di terima, tapi hadirnya perasaan ini lah yang membuat ku bahagia... aku lupa kalo sebenarnya aku mahasiswa yang harus menyelesaikan skripsi dan aku lupa kalo aku masih jomb lho.


Sudah lama aku tidak merasakan perasaan ini lagi... belum ada yang membuat aku benar-benar seperti yang aku rasakan sekarang ini... bukan berarti sebelumnnya aku tidak bisa move on dari mantan. Hanya saja belum datang sosok yang membuat aku seperti ini...


Ada sosok seorang wanita yang membuat darahku tersirat sampai ke ubun-ubun dan jantung terasa mau lepas,  kebelet BAB... ya kalo jantung udah berdetak kencang lansung kebelet BAB...pas ke toilet malah gak jadi...* lha kok ngomongin BAB sih


Ya... sosok seorang wanita muda yang membuat aku hidup lebih bergairah, membuatku lebih dekat dengan tuhan...yang membuat ku menemukan  jati diriku...yang membuat ku rela berkorban dan berjuang... :D


Aku akan terus berjuang untuk mendapatkan hatinya...

Aku merasa dia memberikan sebuah kekuatan atau energi kepada ku... seolah olah dia adalah seorang magician... yang membuat ku terhipnotis


Sungguh, lukisan garis-garis rautnya itu, selalu saja membuat raga ini terasa ngilu, dan saat semua itu datang, aku hanya bisa mengerti satu hal, betapa cinta itu memberi energi...

Bahkan aku tidak peduli dengan jarak yang menyekat... dari awal bertemu aku sudah terpana dengan wanita ini... dia memang terlihat pemalu tapi itulah yang membuatku semakin penasaran...


Entah kapan tepatnya perasaan cinta ini datang,,,itulah kekuasaan Tuhan yang memiliki hati ini, dan Tuhan juga yang bisa kapan saja membolak balikan hati ini... Ya Allah. Jika dia benar untukku. Dekatkanlah hatinya dengan hatiku.  Jika dia bukan milikku. Damaikanlah hatiku dengan ketentuanMu. Amin.


Kemaren aku sempat bertemu dengannya itupun hanya mengeluarkan sepatah dua patah kata yang sayup terdengar oleh lantunan keras nya suara musik.


Aku belum tau entah bagaimana perasaannya terhadapku, tapi yang jelas mencintainya saja sudah buat aku bahagia apalagi aku bisa memilikinya tak terbayangkan olehku bahagianya, sama halnya dengan membayangkan kehidupan di surga kelak...


Disela nyanyian-nyanyian angin yang sekilas melintas, menggoyangkan ranting-ranting kurus diujung jalan. Malam sudah semakin membungkuk, mungkin terlalu takut bertemu pagi. Rembulan sudah mati, hilang pendarnya ditepi subuh, hanya hening yang terasa.

Aku selalu berdebar setiap melihat dan mendengar namanya. Belum lagi arsir wajahnya, yang seakan sudah membatu di kepalaku.


Sejujurnya, aku lebih suka malam, saat aku bisa sejenak terpejam, dan kembali menemukanmu disana. Kau muncul seperti jantung cahaya, yang berkilauan di atas samudera tenang tanpa gelombang.


Dan kelak, ketika semuanya telah tercapai, aku hanya ingin berlari sekencang-kencangnya, menuju pelukanmu, dengan sejuta senyum yang menjura...




0 komentar:

Post a Comment